Monday, March 5, 2012

Unit 7


UNIT 7
BOROBUDUR TEMPLE AND TOURIST PARK

One destination that attracts tourists to Magelang area is Borobudur temple, the largest and the most beautiful monument in Indonesia. It is situated in the village of Borobudur, in the regency of Magelang, Central Java. At first sight Borobudur resembles a hill designed and constructed of stone in the midst of a natural mountain range. Kedu Plateau, where Borobudur is located, is famous for its fertility. This plateau lies in the heart of the island of Java, enclosed by mountains and ranges of hills.
The mountain range surrounding Borobudur temple is Menoreh, which stretches from east to west, forming the boundary between Kedu and Yogyakarta. The top of the Menoreh range on the southern flank, when observed from the temple, resembles the nose, lips, and chin of supine figure. According to a local folk tale, the man reclining there on the peak of the Menoreh Mountain is believed to be Gunadharma, the architect and builder of the temple, who has been watching over his creation throughout centuries.
Borobudur and its surroundings create an atmosphere of peace, tranquility and security. It can be visited throughout the year and easily accessible by public transportation, such as buses, taxis, and minibuses from Semarang, about 95 km away, as well as from Yogyakarta, 42 km away.
The temple is located within the area of Borobudur Tourist Park. The Park has an area of eighty-five hectares to accommodate the growing number of tourists and to perpetuate the green natural surroundings of Borobudur temple. Presiden Sueharto officially opened it on February 23, 1983. It comprises not only a wide grassy area, but also the shade trees and decorative plants. It is also provided with general public facilities, namely a parking lot, souvenir shops, eating stands, and rest rooms. The trees planted there include coconut, bodhi, cempaka, and tanjung. There are also a variety of shrubs and flower plants such as gardenia, kemuning, kenanga, and jasmine.
Borobudur Tourist Park has an archeological museum as well as centers of research, reconstruction, and tourist information. In the museum one can obtain information on a series of pictures of Borobudur since its rediscovery in 1814. The Research Centre is provided with such facilities as a seminar hall and a guesthouse, while the Reconstruction Centre with a laboratory and workshops. Data concerning the Park can be obtained at the Tourist Information Centre.
The people of this region are friendly and industrious. They make a living as farmers by cultivating rice, tobacco, corn, cassava, sweet potatoes, soybeans, small green peas, and peanuts. They also grow coffee, coconuts, vanilla, and cotton, and bread chickens, water buffaloes, sheep, cows and goats. Daily communication is carried out in Indonesia or either Vernacular, Javanese. However, tourists may hire guides who speak a number of foreign languages such as English, French, Dutch, and German.



TERJEMAHAN :
UNIT 7
CANDI BOROBUDUR DAN TAMAN WISATA

Salah satu tujuan yang menarik wisatawan ke daerah Magelang adalah candi Borobudur, yang terbesar dan monumen yang paling indah di Indonesia. Tempat ini terletak di desa Borobudur, di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pada pandangan pertama Borobudur menyerupai sebuah bukit yang dirancang dan dibangun dari batu di tengah-tengah pegunungan alami. Dataran Tinggi Kedu, di mana Borobudur berada, terkenal dengan kesuburannya. Dataran tinggi ini terletak di jantung pulau Jawa, dikelilingi oleh pegunungan dan rentang bukit.
Pegunungan di sekitar candi Borobudur adalah Menoreh, yang membentang dari timur ke barat, membentuk batas antara Kedu dan Yogyakarta. Bagian atas rentang Menoreh di sisi selatan, kalau dilihat dari kuil, menyerupai hidung, bibir, dan dagu dari angka terlentang. Menurut cerita rakyat setempat, orang yang berbaring di sana di puncak Gunung Menoreh diyakini Gunadharma, arsitek dan pembangun candi, orang yang telah melihat hal itu telah memikirkan penciptaan itu berabad-abad.
Borobudur dan sekitarnya menciptakan suasana damai, sentosa dan aman. Tempat ini dapat dikunjungi sepanjang tahun dan mudah diakses oleh kendaraan umum, seperti bus, taksi, dan minibus dari Semarang, sekitar 95 km jauhnya, serta dari Yogyakarta, 42 km.
Candi ini terletak di dalam kawasan Taman Wisata Borobudur. Taman yang memiliki luas wilayah delapan puluh lima hektar untuk mengakomodasi meningkatnya jumlah wisatawan dan untuk mengabadikan alam sekitarnya yang hijau di Candi Borobudur. Presiden Suharto meresmikan pembukaan pada 23 Februari 1983. Tempat ini tidak hanya terdiri dari daerah berumput yang luas, tetapi juga pohon-pohon rindang dan tanaman hias. Tempat ini juga dilengkapi dengan fasilitas umum, yaitu tempat parkir, toko-toko suvenir, ruang makan, dan kamar kecil. Pohon-pohon yang ditanam di sana antara lain kelapa, bodhi, cempaka, dan tanjung. Ada juga berbagai semak dan tanaman bunga seperti gardenia, kemuning, kenanga, dan melati.
Taman Wisata Borobudur memiliki sebuah museum arkeologi serta pusat-pusat penelitian, rekonstruksi, dan informasi wisata. Di museum seseorang dapat memperoleh informasi mengenai serangkaian gambar Borobudur sejak penemuannya kembali pada 1814. Pusat Penelitian dilengkapi dengan fasilitas seperti ruang seminar dan wisma, Pusat Rekonstruksi Semetara dengan laboratorium dan lokakarya. Data tentang Taman Nasional dapat diperoleh di Pusat Informasi Wisatawan.
Orang-orang di daerah ini ramah dan rajin. Mereka menjalani hidup sebagai petani dengan bertanam padi, tembakau, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedelai, kacang hijau, dan kacang. Mereka juga menanam kopi, kelapa, vanili, dan kapas, dan ayam roti, kerbau, domba, sapi dan kambing. Komunikasi sehari-hari dengan bahasa Indonesia atau bahasa daerah, bahasa Jawa. Namun, wisatawan dapat menyewa pemandu wisata yang bisa berbicara dengan beberapa bahasa asing seperti Inggris, Perancis, Belanda, dan Jerman.

0 comments:

Post a Comment